- Homepage
- Berita Olahraga
- Kunjungan Red Sparks ke Indonesia Ditunda, Fans Diminta Bersabar
Kunjungan Red Sparks ke Indonesia Ditunda, Fans Diminta Bersabar
www.beritaterliput.my.id – Kedatangan tim bola voli putri ternama asal Korea Selatan, Red Sparks, ke Indonesia yang semula dijadwalkan tahun ini secara resmi mengalami penundaan. Keputusan Red Sparks ke Indonesia ini diambil setelah terjadinya ketidaksesuaian jadwal antara agenda klub Red Sparks dan penyelenggaraan kompetisi voli domestik di Indonesia, yakni Proliga 2025.
Red Sparks baru saja menyelesaikan kompetisi Liga Voli Korea yang berlangsung hingga akhir Maret. Di sisi lain, kompetisi Proliga di Indonesia saat ini sedang memasuki fase krusial, yakni babak final four, yang akan berakhir pada 11 Mei 2025. Penyesuaian waktu yang sempit membuat penyelenggaraan pertandingan ekshibisi menjadi tidak memungkinkan.
Penjelasan Resmi Red Sparks ke Indonesia dari Pihak LPDUK | Inaspro
Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) | Inaspro, Ferry Kono, menyampaikan bahwa penundaan ini bukan berarti mengakhiri kerja sama antara pihak Indonesia dengan Red Sparks. Ia menekankan bahwa komunikasi antara kedua belah pihak tetap berlangsung dengan sangat positif, dan keduanya tetap memiliki semangat kolaborasi ke depan.
“Keputusan ini bukanlah titik akhir dari kolaborasi. Justru ini mencerminkan kedewasaan dalam manajemen agenda olahraga profesional,” ujar Ferry Kono dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya optimistis akan menemukan waktu yang lebih tepat di musim mendatang, di mana agenda kedua belah pihak bisa lebih selaras.
Keterangan dari Menteri Pemuda dan Olahraga
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, turut memberikan pernyataan mengenai penundaan ini. Menurutnya, kendala utama hanyalah ketidaksesuaian jadwal antara agenda klub Red Sparks dengan jadwal turnamen nasional Proliga.
“Red Sparks mengusulkan untuk datang ke Indonesia pada bulan Mei, namun pada periode tersebut para atlet voli nasional kita masih bertanding di babak final Proliga. Sedangkan usulan kedatangan di bulan April dan Juni pun tidak bisa dipenuhi karena Red Sparks memiliki agenda internal seperti istirahat pemain dan persiapan training camp,” ujar Dito.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tetap mendukung kegiatan kolaboratif antara atlet Indonesia dan klub luar negeri, termasuk rencana tur Red Sparks ke Tanah Air di masa depan.
Agenda Red Sparks ke Indonesia Pasca Liga Voli Korea
Setelah menyelesaikan musim kompetisi di Liga Voli Korea, para pemain Red Sparks dijadwalkan menjalani waktu istirahat dan dilanjutkan dengan kegiatan pemusatan latihan (training camp) untuk persiapan musim 2025–2026. Agenda internal yang padat membuat klub tidak memiliki fleksibilitas waktu yang cukup untuk menggelar pertandingan persahabatan atau tur internasional dalam waktu dekat.
Meskipun agenda tur ke Indonesia tahun ini ditunda, manajemen Red Sparks tetap membuka peluang untuk menjadwalkan ulang kunjungan ke Indonesia pada tahun depan. Harapannya, waktu pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kalender kompetisi voli domestik maupun jadwal tim Red Sparks itu sendiri.
Red Sparks dan Megawati Hangestri Pertiwi
Red Sparks dikenal luas oleh publik voli Indonesia karena diperkuat oleh salah satu atlet terbaik Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi. Megawati memperkuat klub tersebut selama dua musim terakhir dan berhasil mencuri perhatian penggemar voli di Korea maupun di Indonesia berkat performanya yang luar biasa.
BACA JUGA : Event Lari DiscoveRun 2025 Jadi Ajang Promosi Pariwisata Hijau
Namun, menjelang musim kompetisi berikutnya, Megawati telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya bersama Red Sparks. Ia menyatakan ingin lebih dekat dengan keluarganya di Indonesia setelah dua musim penuh berkiprah di luar negeri. Keputusan Megawati ini tentu menjadi momen emosional bagi penggemarnya, namun tetap diapresiasi sebagai langkah personal yang penuh pertimbangan.
Kilasan Tur Red Sparks Tahun Lalu di Indonesia
Sebagai informasi, Red Sparks pernah menjalani tur ke Indonesia pada tahun sebelumnya. Dalam kesempatan itu, Red Sparks menggelar pertandingan ekshibisi melawan tim Indonesia All Star yang disambut antusias oleh para penggemar voli nasional. Pertandingan tersebut tidak hanya menjadi tontonan hiburan, tetapi juga bentuk promosi olahraga voli serta penguatan hubungan olahraga antara Indonesia dan Korea Selatan.
Kegiatan tur Red Sparks ke Indonesia juga dipandang sebagai langkah diplomasi olahraga yang efektif, sekaligus membuka peluang lebih besar untuk kolaborasi lintas negara di bidang pengembangan atlet dan industri olahraga.
Potensi Kolaborasi di Masa Mendatang
Meskipun penjadwalan tahun ini tidak dapat diwujudkan, berbagai pihak tetap menunjukkan semangat dan optimisme untuk melanjutkan kolaborasi. LPDUK | Inaspro dan Kementerian Pemuda dan Olahraga disebut akan terus menjajaki peluang kolaborasi serupa di masa depan, termasuk kemungkinan untuk melibatkan klub-klub voli internasional lainnya dalam rangka memajukan olahraga voli di Indonesia.
Sementara itu, Red Sparks juga dinilai masih memiliki ketertarikan tinggi terhadap pasar olahraga Indonesia yang berkembang pesat, terutama karena fanbase voli di Tanah Air yang begitu solid dan antusias.
Harapan Penggemar dan Atlet Nasional
Antusiasme penggemar voli Indonesia terhadap Red Sparks tidak terlepas dari kehadiran Megawati Hangestri Pertiwi yang menjadi simbol prestasi dan representasi Indonesia di kancah olahraga internasional. Penundaan jadwal tur ke Indonesia tentu menjadi kabar yang sedikit mengecewakan bagi sebagian penggemar, namun masih menyisakan harapan besar akan pertemuan kembali di masa mendatang.
Para atlet nasional juga diharapkan tetap menjaga semangat dan performa, mengingat peluang tampil bersama atau melawan klub-klub internasional seperti Red Sparks akan sangat positif bagi pengembangan kemampuan dan mental bertanding.
Kesimpulan
Penundaan kunjungan Red Sparks ke Indonesia pada tahun 2025 bukan merupakan akhir dari hubungan kolaboratif antara klub asal Korea Selatan tersebut dengan dunia olahraga Indonesia. Kendala penjadwalan menjadi alasan utama dari keputusan ini. Namun, komunikasi positif yang terjalin antara Red Sparks dan pihak Indonesia menjadi modal penting untuk merealisasikan agenda serupa di masa mendatang.
Dengan optimisme yang tinggi dari LPDUK | Inaspro, Kemenpora, serta sambutan luas dari masyarakat, tidak menutup kemungkinan bahwa Red Sparks akan kembali menyapa penggemarnya di Indonesia dengan pengalaman pertandingan yang lebih matang, terencana, dan menginspirasi.